Dengan kelalaian seseorang itu terkadang menyesali apa yg dialaminya.Dengan kegopohan rasa terkadang membuat manusia mencela apa yg menimpanya.Jika manusia tidak melihat bahawasanya apa yg menimpannya itu adalah takdir yg tertulis maka nilai kebaikan dalam yg ada dlm takdir itu tidak akan berguna baginya,kerana penyesalannya dan celaannya dari sikap kegopohannya.
وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ
وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
dan boleh jadi kamu suka kepada sesuatu padahal ia buruk bagi kamu. Dan
(ingatlah), Allah jualah Yang mengetahui (semuanya itu), sedang kamu
tidak mengetahuinya. (Al Baqarah 216)
Segalanya telah tertulis baik yg kita kehendaki maupun sebaliknya.Kerana segala keputusan Allah adalah didasari kebijaksanaanNya dan kelembutanNya. Imam Ghazali ra menyatakan 'Ketika jiwa kosong tanpa kehadiran Allah,manusia itu melihat sejumlah kejadian umpama gelombang2 ombak.Mereka yg tidak tahu berenang akan celakalah dia,sedangkan mereka yg pandai berenang akan terselamat.Sebenarnya mereka itu hidup dgn hawa nafsunya dan dipermainkan oleh peristiwa dan prasangka.Bersandar dgn takdir secara benar utk tidak menyatakan dipaksakan takdir melahirkan keberanian kpd seseorang utk berhadapan hari ini dan esok,memberi warna yg cerah dlm kehidupannya dan membuatnya menerima segalanya dgn senyuman tanpa kegusaran jiwa dan terasa kehilangan harta.
Memahami hakikat takdir secara benar akan sentiasa membuat kita tersenyum meskipun mereka dikeliling kita kebingungan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan